Archive for the ‘Kabupaten Sikka’ Category


Habis Nipu, Gadis Botakin Kepala
MAUMERE– Dua gadis asal Kabupaten Ende, Maria Dafrosa Sio dan Delfi Soi alias Oca yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan One Kore, Kecamatan Ende Tengah dibekuk satuan Buser Polres Sikka. Keduanya ditangkap karena pengelola Hotel Wailiti di Maumere.

Maria dan Oca menginap di hotel selama tiga bulan sejak Januari hingga Maret 2011. Karena tak sanggup membayar tagihan seharaga Rp 28 juta, keduanya lantas diadukan ke polisi.

Kanit Resrkim Aiptu Siprianus Raja kepada Timor Ekspres (Group JPNN) di Maumere mengatakan, kedua gadis yang dibekuk itu terpaksa ditahan karena terbukti melakukan penipuan dengan tidak membayar hotel selama tiga bulan.

Selama menginap di hotel tersebut, kata Sipri, keduanya dijamin makan dan minum serta fasiltas hotel lainnya. Pertengahan bulan Maret, keduanya melarikan diri dengan cara mengibuli penjaga hotel. “Mengakunya keluar hendak jalan-jalan. Ternyata keduanya langsung menghilang tanpa ada pemberitahuan,” katanya.

Dalam waktu singkat Tim Buser melakukan investigasi dan melakukan penyelidikan ke wilayah Nangahure, Kecamatan Alok Barat. “Oca ditangkap di Nangahure. Saat ditangkap Oca mengenakan baju dengan
kepala tertutup. Memasuki areal Polres Sikka dan memasuki ruang penyidikan Oca menolak membuka tutup kepalanya. Ternyata ketika dibuka rambut Oca ternyata telah dicukur hingga botak,” jelas Sipri.

Sipri menambahkan, akibat perbuatan Oca dan rekannya itu, keduanya dijerat dengan pasal 378 KUHP, Junto 55, ayat (1) ke satu KUHP. Usai dimintai keterangan, langsung dijebloskan dalam sel tahanan Polres Sikka sambil menunggu proses lebih lanjut.

Sipri juga tidak menjelaskan aktivias kedua gadis tersebut selama berada di Hotel Wailiti. “Kedua  gadis ini dijerat pasal 378 KUHP dan untuk sementara ditahan di sel tahanan Polres Sikka untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelas Sipri.


106 Anak Cerdas Istimewa Ikut UN

106 Anak Cerdas Istimewa Ikut UN

KUPANG – Sebanyak 106 anak cerdas istimewa akan mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun 2011 ini.

Anak-anak ini berasal dari beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menyelenggarakan kelas akselerasi di NTT.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ir. Thobias Ully, M.Si, yang didampingi Sekretaris Dinas PPO, Drs. Klemens Meba, M.M, kepada Pos Kupang di ruang kerjanya, pekan lalu, mengatakan, anak-anak cerdas istimewa ini berasal dari beberapa sekolah di NTT baik SMP maupun SMA.

Ia merincikan, dari tingkat SMP sebanyak 60 siswa yang berasal dari enam sekolah, yakni SMP Negeri 2 Kupang (20 orang), SMP Kristen Mercusuar (delapan orang), SMP 1Waingapu (tujuh orang), SMP Negeri 1 Maumere (tujuh orang) dan SMP Sta. Theresia Kupang (14 orang).

Sedangkan untuk tingkat SMA ada 46 orang, berasal dari SMAN 1 Kupang (delapan orang), SMA Katolik Giovani Kupang (empat orang), SMA Kristen Mercusuar Kupang (sembilan orang), SMA Setia Bakti Ruteng (enam orang) dan SMA Negeri 1 Ruteng (19 orang).

Menurutnya, para siswa yang mengikuti UN di kelas akselerasi ini rata-rata menempuh pendidikan di bangku SMP dan SMA selama dua tahun. Kelas akselerasi adalah program nasional yang diselenggarakan pemerintah pusat di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Anak-anak di kelas akselerasi ini adalah anak-anak yang sudah diseleksi sesuai dengan persyaratan dan mekanisme yang ada. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi siswa yang akan masuk di kelas akselerasi adalah mengikuti tes psikologi dan tes IQ.

“Siswa yang mengikuti kelas akselerasi adalah mereka yang sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan dan mekanisme yang ada. Mereka harus melalui tahap tes psikologi dan tes IQ,” katanya.

Menurutnya, para siswa yang masuk di kelas akselerasi bukan karena paksaan orangtua, tetapi benar-benar karena kemampuan si anak yang berada di atas rata-rata.

“Jangan sampai siswa yang masuk di kelas akselerasi karena dipaksakan orangtua, sementara anaknya sendiri tidak mau dan tidak mampu sehingga menjadi stres dan tidak bisa mengikuti pelajaran secara baik,” katanya.